WELCOME TO MY BLOG

MIKROPROSESOR 8086 DENGAN MENGGUNAKAN LED



DAFTAR ISI


1.Teori
2. Rangkaian Simulasi
3. Listing Program
4. Link Download


1. Teori [kembali]

Mikroprosesor 8086

Mikroprosesor atau CPU adalah “otak” yang merupakan pengendali utama 
semua operasi dalam sistem komputer. Mikroprosesor mengambil instruksi 
biner dari memori, menerjemahkannya menjadi serangkaian aksi dan 
menjalankannya. Aksi tersebut bisa berupa transfer data dari dan ke 
memori, operasi aritmatika dan logika, atau pembangkitan sinyal 
kendali. Intel 8086 adalah mikroprosesor 16 bit, di mana dia dapat 
bekerja secara internal menggunakan operasi 16 bit dan secara eksternal 
dapat mentransfer data 16 bit melalui bus data.

3.1.1 Arsitektur Mikroprosesor 8086

Prosesor 8086 dapat dihubungkan dengan bus alamat yang berukuran 20 bit,
sehingga mampu mengalamati memori maksimal 220 = 1.048.576 byte (1 MB).
Diagram blok arsitektur 8086 dapat dilihat pada Gambar . Mikroprosesor 
8086 terbagi atas 2 unit, yaitu unit antarmuka bus (bus interface unit, 
BIU) dan unit pengeksekusi (execution unit, EU).





Unit Antarmuka Bus (BIU)

Unit ini merupakan bagian yang berhubungan langsung dengan “pihak luar”:
bus alamat dan bus data. BIU mengirim alamat ke bus alamat, mengambil 
instruksi (fetch) dari memori, membaca data dari port dan memori, serta 
menulis data ke port dan memori (menangani transfer data antara bus dan 
unit eksekusi).

BIU tersusun atas:

1. Instruction Stream Byte Queue (ISBQ). 

BIU memfetch instruksi dari memori sebanyak-banyaknya 6 buah instruksi 
ke depan. Hal ini dilakukan agar eksekusi progam menjadi lebih cepat. 
Instruksi yang sudah diambil ini ditaruh di ISBQ yang berupa 6 buah 
register first-in-first-out. BIU dapat melakukan fetching selagi EU 
menerjemahkan dan mengeksekusi instruksi yang tidak membutuhkan 
penggunaan bus (misalnya operasi matematis menggunakan register 
internal). Ketika EU selesai melaksanakan suatu instruksi, maka dia 
tinggal mengambil perintah berikutnya di ISBQ, tanpa harus mengirim 
alamat ke memori untuk mengambil instruksi berikutnya, sehingga eksekusi
akan lebih cepat. Kegiatan fetching instruksi berikutnya selagi 
menjalankan suatu instruksi disebut sebagai: pipelining. Pada 
mikroprosesor yang lebih baru, ukuran ISBQ tidak hanya 6 byte tetapi 
mencapai 512 byte, ini efektif untuk program yang mempunyai banyak 
kalang (struktur program yang berulang).

2. Register segmen.

BIU berisi 4 buah register segmen 16 bit, yaitu: code segment (CS), data
segment (DS), extra segment (ES), dan stack segment (SS). Sistem 
komputer 8086 mempunyai bus alamat 20 bit, tetapi ukuran register - 
termasuk register alamat (memory address register) – yang dimilikinya 
hanya 16 bit, lantas bagaimana cara mengatasinya. Cara pemberian alamat 
20 bit dilakukan menggunakan 2 komponen alamat: segmen dan offset, yang 
masing-masing berukuran 16 bit. BIU akan menggeser ke kiri nilai segmen 
sebanyak 4 bit (mengalikan dengan 16), kemudian menambahkan offset untuk
memperoleh alamat fisik memori yang dikirimkan melalui bus alamat. 
Untuk lebih jelasnya, diberi contoh untuk memberi alamat fisik $38AB4( )
3 , segmen dapat diisi dengan angka $348A, dan offset diisi dengan 
angka $4214, lihat Gambar. Cara penulisan kombinasi segmen dan offset 
adalah: 

segment:offset


Sehingga untuk contoh ini, penulisannya adalah $348A:$4214. Perlu 
diingat bahwa kita bisa menggunakan kombinasi nilai segmen dan offset 
yang bervariasi untuk memberi alamat fisik yang sama, misalnya 
$38AB:$0004, $3800:$0AB4, dsb.



Secara umum, suatu program terdiri atas 4 bagian: segmen code yang 
berisi instruksi; segmen data, berisi data yang telah dialokasikan 
sebelumnya (statik); segmen ekstra, untuk variabel dinamik; serta segmen
stack yang dipakai untuk menyimpan informasi pada saat pemanggilan 
subrutin. Informasi segmen disimpan dalam keempat register segmen sesuai
dengan namanya.

3. Instruction Pointer (IP)

, adalah register berisi informasi offset yang bersama-sama CS menunjuk posisi dalam memori di mana instruksi berikutnya berada.



Unit Eksekusi (EU)

Unit ini memberitahu BIU di mana mengambil instruksi dan data, 
menerjemahkan kode instruksi, dan menjalankannya. EU tersusun atas: 

1. Dekoder instruksi

, yang mengambil urut-urutan instruksi dari ISBQ kemudian menerjemahkannya ke runtutan aksi yang harus dikerjakan oleh EU.

2. Sistem kontrol

, merupakan rangkaian yang mengendalikan kerja mikroprosesor berdasarkan
instruksi yang telah diterjemahkan oleh dekoder instruksi tadi.

3. Arithmetic Logic Unit (ALU)

, yaitu bagian dari mikroprosesor yang dapat melakukan operasi matematis
(misalnya operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) 
dan logika (misalnya operasi AND, OR, XOR, geser, dan rotasi) 16 bit.

4. Register flag (bendera)

, yaitu register flip-flop 16 bit yang menunjukkan kondisi yang 
dihasilkan oleh eksekusi suatu operasi oleh EU. Selain itu flag juga 
mengatur beberapa operasi tertentu. Terdapat 9 flag dalam register flag 
8086, seperti terlihat pada Gambar



Sebanyak 6 buah flag merupakan flag kondisi yang menunjukkan keadaan 
setelah eksekusi suatu instruksi, yaitu: Carry Flag (CF), Parity Flag 
(PF), Auxiliary Carry Flag (AF), Zero Flag (ZF), Sign Flag (SF), dan 
Overflow Flag (OF). Sedangkan, 3 buah flag sisanya berupa flag kontrol 
yang mengendalikan operasi tertentu, yaitu: Single Step Trap Flag (TF), 
Interrupt Flag (IF), dan String Direction Flag (DF). 

5. Register serbaguna

, merupakan register yang dapat digunakan untuk menyimpan data yang akan
diolah atau hasil suatu operasi oleh ALU. Terdiri atas 8 buah register 8
bit, yaitu AH, AL, BH, BL, CH, CL, DH, dan DL. Register-register ini 
juga dapat digunakan secara berpasangan sehingga membentuk register 16 
bit, yaitu; AX (gabungan dari AH dan AL), BX, CX, dan DX. AX biasanya 
digunakan untuk menyimpan hasil operasi, sehingga disebut akumulator. CX
biasanya digunakan untuk pencacah untuk keperluan perulangan/kalang 
(loop), sehingga disebut counter. BX dan DX biasanya digunakan sebagai 
offset dari alamat data di memori (dengan segmen DS).

6. Register pointer dan indeks

, terdiri atas Stack Pointer (SP), Base Pointer (BP), Source Index (SI),
dan Destination Index (DI). Stack (tumpukan) adalah bagian dari memori 
yang digunakan untuk menyimpan informasi alamat program yang 
ditinggalkan pada saat terjadi pemanggilan subrutin/subprogram. Demikian
juga apabila subrutin tersebut berupa fungsi yang menggunakan 
parameter, maka data parameter akan disimpan pula di stack. Alamat 
tumpukan terluar dari stack ditunjuk oleh SS:SP. Sedangkan BP digunakan 
sebagai offset yang menunjuk ke parameter-parameter fungsi yang 
dipanggil. SI dan DI biasanya digunakan sebagai offset (masing-masing 
berpasangan dengan ES dan DS) yang menunjuk ke suatu variabel/data untuk
operasi string (larik data).

3.1.2 Bahasa Mesin dan Bahasa Assembly

Instruksi yang difetch dari memori untuk kemudian diseksekusi oleh 
mikroprosesor berformat biner (kombinasi angka 0 dan 1), yang disebut 
bahasa mesin. Sebagai contoh, perintah untuk memindahkan data dalam 
register BX ke register CX adalah 10001011 11001011 ($8B CB), sedangkan 
bahasa mesin untuk menjumlahkan data dalam register AL dengan angka 7 
adalah 00000100 00000111 ($04 07), dan perintah membaca dari port 5 
diberikan dengan 11100100 00000101 ($E4 05).

Seperti terlihat pada ketiga contoh di atas, bahasa mesin tidak mudah 
untuk dimengerti dan dihapalkan oleh seorang programer, apalagi jumlah 
instruksi yang tersedia berkisar ribuan perintah. Di samping itu, akan 
mudah sekali terjadi kesalahan ketika menuliskan angka-angka biner yang 
tersusun atas angka 0 dan 1 yang banyak sekali. Oleh karena itu biasanya
kita tidak memprogram komputer langsung dalam bahasa mesin, namun dalam
bahasa assembly.

Dalam bahasa assembly, setiap instruksi diberi kata (mnemonic) yang 
sesuai dengan maksud perintah itu, sehingga dapat membantu pemrogram 
dalam mengingat instruksi kepada mikroprosesor tersebut. Kata yang 
dipakai biasanya berupa singkatan atau beberapa huruf awal dari kata 
dalam bahasa Inggris untuk perintah tersebut. Misalnya, mnemonic untuk 
perintah penjumlahan adalah ADD, untuk perintah pengurangan adalah SUB 
(dari kata subtract), dan untuk memindahkan data( ) 4 dari suatu 
register atau memori ke lokasi lain adalah MOV (dari kata move). 
Sebagian besar instruksi terdiri atas mnemonic dan operand yang 
merupakan parameter dari instruksi tersebut, yang dituliskan di belakang
mnemonic tersebut. Contoh bahasa assembly dari perintah-perintah dengan
bahasa mesin di atas diberikan dalam Tabel



3.1.3 Pin Diagram Mikroprosessor 8086



Mikroprosesor 8086 mempunyai 40 kaki (pin) yang masing-masing digunakan 
untuk melewatkan sinyal tertentu. Setiap pin sinyal diberi nama berupa 
mnemonic yang sesuai dengan fungsinya. Sistem komputer 8086 mempunyai 
bus data selebar 16 bit dan bus alamat selebar 20 bit, sehingga dapat 
mengalamati memori sampai dengan 220 atau 1 Mb. Untuk menghemat jumlah 
pin, maka antara pin untuk data dan pin untuk alamat digabungkan dengan 
diberi nama AD0-AD15 (dari kata address data), sedangkan 4 bit alamat 
sisanya diberi nama A16-A19 (pin-pin ini juga digunakan untuk sinyal 
status). 

Terdapat juga pin-pin untuk catu daya yang disuplaikan, yaitu VCC dan 
GND, masing-masing untuk tegangan catu daya dan pentanahan. Untuk dapat 
bekerja, selain membutuhkan catu daya, mikroprosesor 8086 juga 
memerlukan sinyal detak (clock) secara eksternal dengan frekuensi sampai
10 MHz. Sinyal clock ini dilewatkan ke pin CLK yang ada pada kaki nomor
19. 

Pin-pin lainnya digunakan untuk sinyal kendali. Mikroprosesor 8086 dapat
digunakan dalam 2 mode, minimum dan maksimum, yang masing-masing 
menggunakan pin kendali secara berbeda. Mode ini ditentukan dengan 
memberi nilai pada pin MXMN/ ( ) 1 , nilai 1 (dihubungkan dengan Vcc) 
untuk mode minimum dan nilai 0 (ditanahkan) untuk mode maksimum. 
Kebanyakan aplikasi menggunakan mode minimum. Pada mode ini, nama pin 
yang dipakai pada kaki nomor 24 sampai dengan 31 adalah yang berada di 
dalam tanda kurung (sebelah kanan)

Sinyal RESET digunakan untuk memerintah mikroprosesor agar melakukan 
inisialisasi dengan cara memberi nilai 0 pada register DS, SS, ES, IP, 
dan flag; serta nilai $FFFF untuk CS( ) 2 . Pin INTR dan NMI digunakan 
untuk menginterupsi kerja mikroprosesor. Jika ada sinyal pada kedua pin 
itu, maka mikroprossor akan menghentikan eksekusi program yang sedang 
dijalankannya, kemudian menjalankan subrutin sesuai yang dikehendaki, 
dan setelah selesai kembali ke tempat semula di mana program 
diinterupsi. Sinyal INTR (interrupt) berupa permintaan untuk melakukan 
interupsi yang dapat dianulir /tidak dipenuhi jika flag IF direset, 
sedangkan sinyal NMI (non maskable interrupt) tidak 
dapat ditutup/ditolak, artinya interupsi harus dilakukan. Pin INTA 
(interrupt acknowledge) digunakan oleh mikroprosesor untuk menjawab 
bahwa permintaan interupsi dari sinyal INTR dapat diterima/dijalankan

Pin
IO M/ (memory/IO), RD (read), dan WR (write) digunakan untuk 
mengendalikan memori dan port pada saat pemindahan data. Sinyal IO M/ 
digunakan untuk memilih apakah memori atau port yang akan diakses oleh 
mikroprosesor. Jika hendak menghubungi memori, maka mikroprosesor 
memberi nilai tinggi (1) pada sinyal ini 
dan jika port yang hendak diakses maka sinyal ini diberi nilai rendah 
(0). Sinyal RD akan diaktifkan (bernilai rendah) jika operasi yang 
dilakukan adalah membaca, yaitu transfer 
data dari memori/port ke mikroprosesor. Sementara sinyal WR digunakan 
untuk menulis, 
tranfer data dari mikroprosesor ke memori/port, jika aktif. 
Sinyal-sinyal lain adalah R DT/ (data transmit/receive), DEN (data 
enable), ALE (address latch enable), dan BHE (bus high enable) yang akan
dibahas kemudian.

3.2. IC Latch 74273

Untuk menghubungkan address ke memori atau I-O maka diperlukan pemisahan
address rendah yang multiplek dengan data dengan memakai rangkaian 
latch. Rangkaian latch akan selalu aktif dengan terhubungnya ke ground 
kaki LE maka untuk bekerjanya IC latch ini diperlukan sinyal kontrol 
yang di-input-kan ke kaki –OE. Pin -OE mendapat input dari pin ALE yang 
merupakan sinyal kontrol yang artinya pin ini akan aktif setiap 
mikroprosesor meng-output-kan address.







3.3. IC Decoder 74154

IC 74154 merupakan salah satu keluarga TTL yang dimana fungsi dari IC 
ini adalah sebagai dekoder/demultiplexter 4-16 saluran. Tiap decoder 
4-saluran-ke 16-saluran monolit ini menerapkan rangkaian TTL untuk 
mengubah 4 input biner menjadi 16 jalur keluar, bila kedua input E1 dan 
E2 adalah rendah. Setiap komponen I-O harus diberi address. Misalkan, 
ada tiga komponen I-O yang yaitu PPI 8255, PIT 8253 dan PIC 8259 seperti
maka untuk membedakannya dapat dibuatkan rangkaian decoder dengan 
memakai IC decoder 74154 yang keluarannya ada 16 .




3.4. PPI (Programmable Pheriperal Interface)

Untuk hubungan input-output, mikroprosesor memerlukan suatu rangkaian 
interface. Interface menggunakan IC Programmable Peripheral Interface 
(PPI) 8255 yang mempunyai 3 port dengan masing-masing berkapasitas 
8-bit. Jika dalam merancang sistem minimum 8088 ternyata memerlukan 
interface lebih dari 3 port maka dapat ditambahkan IC PPI 8255 sesuai 
kebutuhan dengan menambahkan rangkaian decoder-nya


3.5. Pengertian LED

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen 
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan 
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung 
pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.





2. Rangkaian Simulasi [kembali]


Prinsip kerja dari rangkaian di atas adalah, ketika diaktifkan, 
mikroproseor akan membuat LED bergrak dari kiri ke kanan, kemudian kanan
ke kiri, begitu seterusnya. Prinsipnya, pertama mikrokontroler 
mengirimkan alamat untuk mengakses I/O IC 8255 melewati A0-A15, kemudian
masuk ke IC 74273 D0-D7. Alamat tersebut akan dilewatkan dari D0-D7 ke 
Q0-Q7 apabila sinyal kontrol alih dikeluarkan oleh pin ALE mikroprosesor
dan diinverterkan sebelum diumpankan ke CLK IC 74273.  Apabila telah 
aktif sinyal CLK, maka alamat akan ditahan di Q0-Q7 IC 74273. kemudian 
jika Q1-Q5 IC 74273 yang membawa alamat dari AD9-AD11 dihubungkan dengan
decoder 74154. maka ketika nilai AD9-AD11 ini berlogika 0 semua dan E1 
E1 IC ini juga berlogika 0, maka pin 0 IC 75154 akan berlogika nol yang 
kemudian pin ini dihubingkan dengan CS pada IC 8255. sehingga alamat 
yang dikirimkan adalah untuk akses IC 8255.<br>
    Kemudian untuk mengirim data dari Mikroprosesor 8086 ke IC I/O 8255,
pin AD0-AD7 mikroprosesor dihubungkan dengan pin D0-D7 IC 8255. PORTA 
IC 8255 menjadi output bagi mikroprosesor untuk kemudian dihubungkan 
dengan 4 buah LED yang akan digerakkan dari kiri ke kanan dan kembali 
lagi ke kiri dengan settingan program di bawah ini.


3. Listing Program [kembali]





data segment          ; inisialisasi data dari I/O 8255

  

   PORTA EQU 00H

   PORTB EQU 02H

   PORTC EQU 04H

   PCW   EQU 06H

  

ends



stack segment

    dw   128  dup(0)

ends



code segment

start:

;



    mov ax, data                  ; masukkan data ke AX

    mov ds, ax                     ; masukkan ax ke cs

    mov es, ax                  ; masukkan ax ke es

    MOV DX,PCW          ; masukkan PWC ke DX

    MOV AL,10000010B    ; IC I/O Mode 2 PORTA dan C output, PORTB input

    OUT DX,AL                  ; berikan mode ini ke IC I/O

   BEGIN:

    MOV CX,3                    ; Membuat perulangan menjadi 3x

    MOV AL,00000001B    ; Bit untuk LED 1 menyala

   KIRI:                               ; LED Bergerak ke kanan                              

    MOV DX,PORTA         ;

    OUT DX,AL                   ; masukkan PORTA ke DX

    SHL AX,1                      ; Geser bit Hidup LED ke kanan

    CALL DELAY               ;  Delay

    LOOP KIRI                    ; Go to KIRI 3 kali karena cx 3

  

    MOV CX,3                     ; Membuat perulangan menjadi 3x

    MOV AL,00001000B     ; Bit untuk LED 4 menyala

                        

   KANAN:                          ; LED Bergerak ke kiri

    MOV DX,PORTA           ; masukkan PORTA ke DX

    OUT DX,AL                   ; Hidupkan LED

    SHR AX,1                       ; Geser bit Hidup LED ke kanan

    CALL DELAY            ; Delay

    LOOP KANAN           ; Go to KANAN 3 kali karena cx 3

  

    JMP BEGIN                     ; Ulangi proses dari led bergerak ke kanan

  

  

    delay proc near               ; Procedure delay

  push cx                             ; simpan cx

        mov cx,2fffh               ; isi cx dengan lama delay

        loop $                         ; looping sampai cx=0

        pop cx                        ; keluarkan kembali cx

        ret                              ; kembali ke program utama

    delay endp                     ; akhir procedure delay



  



end start 





4. Link Download [kembali]

File HTML - Download

File Proteus - Download

File Program - Download

Video Rangkaian - Download

0 komentar:

Posting Komentar

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com